BERITASERUYAN.COM- Sebagai guru anak berkebutuhan khusus, seringkali banyak anak-anak di sekolah mengalami krisis percaya diri, tidak sedikit dari mereka yang merasa tidak mampu bersaing dengan anak-anak pada umumnya. Akibat daripada itu, mereka akhirnya merasa malas untuk mengembangkan kemampuan yang mereka miliki. Sehingga bagi guru itu merupakan tantangan tersendiri untuk memupuk rasa percaya diri dan rasa ingin bersaing kepada para siswa di sekolah. Padahal ada begitu banyak kemampuan dalam diri yang bisa mereka kembangkan. Contohnya mengembangkan kemampuan dalam bidang olahraga.
Berikut ada beberapa contoh cabang olahraga yang bisa diikuti oleh anak-anak berkebutuhan khusus.
Balap kursi roda
Balap kursi roda adalah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di paralimpic. Balap kursi roda merupakan salah satu kejuaraan yang bisa diikuti anak berkebutuhan khusus dengan kriteria tertentu dimana mereka berlomba untuk mengayuh kursi roda dengan menggunakan tangan dan yang paling cepat sampai garis finis adalah pemenangnya. Olahraga ini dipertandingkan dari kejuaraan disabilitas antar sekolah hingga tingkat dunia
Goalball
Cabang olahraga goalball khusus diperuntukkan bagi atlit tunanetra. Selain Goalball, biasanya cabang olahraga ini juga disebut sebagai bola gawang. Olahraga ini mengandalkan kecepatan dan akurasi yang tinggi. Selain itu, walaupun memang sudah dikhususkan untuk atlit tunanetra, namun mereka tetap harus menggunakan penutup mata saat bertanding.
Bocce
Bocce adalah cabang olahraga khusus untuk anak tunagrahita. Bocce merupakan olahraga yang menggabungkan antara bowling dan biliar. Cara memainkan bocce adalah melemparkan bola, untuk menyentuh atau mendekati bola putih. Bola putih dalam bocce disebut bola palina. Bola lemparan pemain yang bisa menyentuh bola palina atau paling dekat jaraknya dengan bola palina inilah pemenangnya.
Tiga cabang olahraga di atas adala sedikit dari banyaknya cabang olahraga yang bisa diikuti oleh anak-anak berkebutuhan khusus. Sehingga perlu adanya pengembangan diri untuk anak-anak yang berbakat dan memiliki potensi untuk menjadi seorang atlit di masa mendatang. Selain guru, peran orang tua tentunya juga sangat penting untuk memacu rasa percaya diri dan memupuk kemampuan yang dimiliki oleh anak. Dengan mengetahui hal tersebut, diharapkan siswa memiliki rasa semangat untuk bersaing di luar sana dan tidak hanya merasa terkurung melakukan kegiatan yang terbatas pada itu-itu saja.
Penulis : Muhammad Firmansyah,S.Pd
Unit kerja : SLB Negeri Marabahan