BERITASERUYAN.COM- Miris nasib yang harus dialami G (7) murid Taman Kanak-Kanak (TK) di PT Minamas Kecamatan Seruyan Tengah yang diduga menjadi korban bullying teman sekolahnya hingga kini dia harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Murjani, Sampit, Kotawaringin Timur.
YN selaku orang tua korban mengatakan kepada awak media beritaseruyan.com, kejadian bermula pada Senin (24/7) yang lalu ketika G ketakutan saat hendak masuk sekolah. Kemudian dirinya curiga setelah melihat benjolan di belakang telinga G.
“Kejadiannya pada tanggal 24 Juli 2023. Saat ditanya karena apa, anak saya menjawab karena dia takut dipukuli oleh temannya di sekolah. Setelah itu, anak saya mulai kesakitan, kemudian saya lihat ada benjolan di belakang telinganya. Lalu anak saya mengalami demam tinggi dan kejang-kejang,” katanya, Sabtu (12/8).
Lebih lanjut YN menambahkan, setelah mengetahui apa yang dialami anaknya, dirinya langsung mempertanyakan kepada pihak sekolah terkait masalah tersebut. Akan tetapi, pihak sekolah justru menyalahkan korban karena tidak mau bercerita kepada mereka.
“Mereka (oknum guru) justru memarahi anak saya ketika membenarkan bahwa ia jadi korban bullying. Kemudian, dalam kasus ini mereka seakan-akan menyudutkan anak saya,” ujarnya.
Dalam kasus ini YN menyayangkan sikap dari pihak sekolah dan juga pihak PT Minamas yang terkesan membiarkan masalah tersebut terus berlarut hingga saat ini. Bahkan, PT Minamas juga terkesan menutupi kasus tersebut dengan melakukan tindak intimidasi kepada keluarga korban.
“Pihak PT Minamas dan pihak sekolah terkesan menutupi kasus ini. Bahkan mereka (pihak perusahaan) mengintimidasi saya untuk tidak menyebar apa yang dialami anak saya. Dan saya melakukan itu dengan harapan agar ada itikad baik dari pihak perusahaan dan sekolah,” tambahnya.
Akan tetapi, hal tersebut tidak terjadi. Bahkan, keluarga pelaku tidak menunjukkan tanda-tanda itikad baik mereka dengan meminta maaf dan bertanggungjawab.
“Oleh karena itu, kasus ini lebih baik dilanjutkan saja. Karena memang tidak ada itikad baik dari perusahaan, sekolah, dan keluarga pelaku. Saya khawatir dengan anak saya kedepannya,” tuturnya.
Dirinya berharap, PT Minamas, pihak sekolah, dan pelaku mau bertanggungjawab terhadap kasus ini, karena akan menciderai dunia pendidikan yang saat ini mencoba memberantas bullying.
Untuk diketahui bersama saat ini G sedang dirawat inap di Ruang Cempaka 9 (11 a-c) dan akan segera menjalankan operasi untuk mengeluarkan gumpalan darah di kepalanya. (Ys)