KUALA PEMBUANG- Warga desa Pematang Panjang Kecamatan Seruyan Hilir Timur mengungkapkan kekecewaan mereka kepada Penjabat Kepala Desa (Pj Kades) setempat.
Pasalnya, orang nomor satu di desa Pematang Panjang itu justru mangkir pada saat pelaksanaan musyawarah desa (musdes) terkait penyelesaian masalah tapal batas desa yang digelar di Balai Desa Pematang Panjang, Jumat (4/8) malam.
Hampir seluruh peserta rapat yang terdiri dari ratusan warga desa Pematang Panjang yang hadir di musdes itu meluapkan kekecewaan mereka kepada Pj Kades yang seharusnya menjadi penengah dalam penyelesaian permasalahan tapal batas desa, yang mana permasalahan ini dianggap masyarakat setempat sebagai masalah yang serius dan harus segera dituntaskan karena menyangkut kepentingan masyarakat banyak dan desa setempat kedepannya.
Berdasarkan pantauan beritaseruyan.com, tidak sedikit juga dari warga yang hadir dalam kesempatan itu tidak bisa membendung emosi mereka dan mengeluarkan perkataannya agar Pj Kades mundur dari jabatannya.
“Ya, memang hampir seluruh masyarakat yang hadir di musdes ini kecewa dengan ketidakhadirannya Bapak Pj Kades, karena memang tidak ada konfirmasi sebelumya, karena surat itu dilayangkan sehari sebelum acara ini dimulai, tidak ada juga konfirmasi izin tidak bisa berhadir bahkan hingga sore tadi tidak ada,” kata Mustar Ali Syahbana juru bicara masyarakat yang juga merupakan Ketua BPD Pematang Panjang saat di wawancara beritaseruyan.com usai kegiatan.
Lanjut dikatakannya, masyarakat tentu sangat menyayangkan dengan ketidakhadirannya Pj Kades ini yang seharusnya berada ditengah-tengah masyarakatnya sendiri disituasi genting seperti ini, apalagi dalam musdes penyelesaian permasalahan tapal batas desa ini masyarakat begitu antusias hadir dan memenuhi ruangan balai desa setempat.
Lebih lanjut Mustar menjelasakan, musdes ini sebelumya dilaksanakan atas inisiatif dan permintaan masyarakat Desa Pematang Panjang yang disampaikan kepadanya selaku badan permusyawaratan desa yang mempunyai tugas untuk mengakomodir aspirasi masyarakat banyak.
“Jadi musdes ini sebetulnya atas permintaan masyarakat, BPD ini mengakomodir apa-apa yang timbul dari permintaan masyarakat banyak dengan alasan-alasan yang logis tentunya. Dan permasalahan tapal batas ini logis dan merupakan permasalahan serius yang harus diselesaikan, maka dari itu kita laksanakan musdes ini,” tuturnya.
Mewakili harapan masyarakat banyak, dirinya berharap kepada Pj Kades agar supaya memimpin musdes lanjutan terkait masalah tapal batas desa Pematang Panjang dengan desa Kartika Bhakti yang hingga saat ini belum ada kesepakatan. “saya juga meminta dengan hormat kepada Pj Kades agar secepatnya membentuk tim untuk menyelesaikan tapal batas desa ini,” tutupnya. (Jib)