Tidak sedikit orang yang mengatakan kalau menjadi guru untuk anak berkebutuhan khusus itu memerlukan banyak kesabaran untuk menghadapi peserta didik. Selain itu juga perlu banyak kekuatan, dan pemahaman yang cukup. Semua itu tentu saja benar. Namun, selain menghadapi peserta didik. Guru anak berkebutuhan khusus juga perlu menyiapkan mental untuk berhadapan dengan orangtua dari anak-anak tersebut.
Dari apa yang sering saya hadapi, tidak semua orangtua peserta didik bisa dengan mudah untuk diajak bekerjasama. Tidak semuanya juga bisa dengan mudah menerima ketika diberikan pemahaman tentang kondisi anak mereka yang sebenarnya. Banyak diantara mereka yang kemudian denial, dan menyalahkan guru karna sudah tidak optimal dalam mendidik. Ketidak mampuan peserta didik dalam melakukan suatu hal, justru menjadi salah guru seutuhnya. Hal tersebut yang kemudian menjadi konflik, dan justru membuat perkembangan peserta didik menjadi tidak optimal.
Berdasarkan hal tersebut, saya merasa perlunya dikembangkan sosialisasi atau program pendampingan untuk orang tua peserta didik dengan kekhususan. Bukan hanya untuk memberikan mereka pemahaman tentang kondidi anak yang sebenarnya. Namun juga untuk memberikan mereka pengetahuan, bagaimana cara yang benar untuk mengajarkan siswa di rumah, dan menjalin relasi yang baik dengan guru.
Karna tentunya, jika relasi orangtua dan guru terjalin dengan baik, hal tersebut akan berdampak dengan kemajuan perkembangan peserta didik. Karna pembelajaran yang peserta didik peroleh di sekolah, juga sama dengan apa yang mereka peroleh di rumah. Contohnya, ketika guru sedang membiasakan peserta didik untuk memasang sepatu mereka sendiri, sedangkan di rumah orangtua selalu memasangkan sepatu kepada anaknya. Hal tersebut tentunya akan membuat peserta didik bingung. Mana sebenarnya hal yang seharusnya mereka lakukan?. Selain itu, kemampuan memasang sepatu tadi, juga akan terlambat menunjukkan peningkatan. Karna kebiasaan di rumah, berbeda dengan apa yang dibiasakan guru di sekolah.
Hubungan timbal balik yang terjalin dengan baik antara guru dan orangtua peserta didik tentunya akan membawa dampak yang baik pula bagi perkembangan siswa. Karna segala informasi yang berkaitan dengan peserta didik, bisa dengan mudah disampaikan oleh guru tanpa harus takut tidak ditanggapi, mengusik, ataupun merasa bersalah.
Dengan adanya relasi yang baik, dan segala informasi penting mengenai peserta didik bisa tersampaikan. Maka tidak akan terjadi lagi miskonsepsi atau kesalahpahaman yang akan berujung pada keributan atau ketidak nyamanan.
Penulis : Rochmat Darussalam, S.Pd
Tanggal : 24 Februari 2022