Hendri Editia Pimpinan Media Beritaseruyan.com

Oleh : Hendri Editia Pimpinan Media beritaseruyan.com

AKHIR-AKHIR ini kegelisahan sejumlah kalangan di Kabupaten Seruyan terkhusus para tenaga honorer yang saat ini sudah dirumahkan karena kebijakan pemerintah pusat katanya..? mengapa mereka menjadi gelisah tentunya tidak bisa disalahkan, dimana hal ini menurut hemat saya banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemangku kepentingan di Kabupaten Bumi Gawi Hatantiring ini, begitu julukan Kabupaten Seruyan.

Menaroke permasalahan tersebut, tentunya terbesit dipikiran saya selaku pimpinan media beritaseruyan.com, yang dimana saya dahulu aktif dilapangan dalam menggali sejumlah berita di Kabupaten Seruyan sejak 2023 lalu hingga saat ini, permasalahan tenaga honorer di Seruyan tentunya sudah terjadi dari sejumlah kepala daerah sejak Kabupaten Seruyan berdiri menjadi Kabupaten setelah dimekarkan dari Kabupaten induknya yakni Kabupaten Kotawaringin Timur.

Permasalahan tenaga honorer di Kabupaten Seruyan memang cukup pelik, disatu sisi ada yang menjadikannya sebagai konsumsi politik, ada juga memang berdasarkan kebutuhan daerah bahkan kepentingan pribadi, namun saya berpikiran bahwa kita tidak bisa masuk kedalam zona terse but, namun salah satu zona yang belum fokusnya pemerintah daerah khususnya pimpinan daerah ini melirik zona itu yakni “Zona Minimnya Lapangan Pekerjaan di ibu kota Kuala Pembuang”

Mengapa saya melihat zona lapangan pekerjaan yang minim di Kuala Pembuang, sempitnya lapangan pekerjaan membuat warganya yang masih bergantung terhadap gaji bulanan bahkan mereka yang bercita-cita sebagai abdi negara harus menanggalkan keahlian dan pendidikannya dengan memutuskan masuk sebagai tenaga honorer padahal tidak sedikit dari mereka punya Pendidikan yang tinggi bahkan harus rela mendapat bayaran yang jauh dari cukup.

Saya beberapa waktu lalu juga mengambil sample dengan berbicara secara langsung dengan pemuda-pemuda di Kuala Pembuang, dimana mayoritas mereka mengeluhkan minimnya lapangan pekerjaan di Kuala Pembuang yang membuat mereka harus rela masuk ke pemerintahan sebagai tenaga honorer, saya juga tergelitik mengapa tidak mencari pekerjaan di Perusahaan yang berinvestasi di Seruyan yang cukup melimpah, mereka mengungkapkan bahwa mereka sebenarnya tidak berputus asa mereka juga sudah berusaha mencoba peruntungan masuk ke Perusahaan, namun memang tidak semudah apa yang dibayangkan jika ingin masuk ke Perusahaan, tentunya selain harus punya orang dalam juga pekerjaan yang diberikan tentunya cukup membuat mental kita harus kuat misalnya di posisi pekerjaan di lahan dan sebagainya karena posisi yang agak sedikit nyaman sudah terisi.

Saya juga menanyakan mengapa tidak membuka usaha saja, bahkan untuk mengakses modal saat ini cukup mudah, tidak banyak dari mereka cukup berputus asa karena daya beli di Kuala Pembuang cukup rendah karena akses Masyarakat luar Kuala Pembuang cukup sedikit, mendengar hal itu saya cukup miris dan bersepakat bahwa perlunya perhatian lebih dari pimpinan Kabupaten Seruyan untuk membuka secara luas investasi di Kuala Pembuang misalnya adanya usaha-usaha yang ingin masuk ke Kuala Pembuang harus dibuka lebar sehingga peluang pemuda-pemuda dalam mendapatkan pekerjaan terbuka lebar.

Saya berkeyakinan bahwa Seruyan itu bisa Seruyan itu punya kemampuan bahkan Seruyan punya pejabat-pejabat yang handal dan tidak kalah bersaing dengan pejabat daerah lain, bahkan saya berharap dengan Pj Bupati Seruyan yang saat ini dipimpin Bapak Djainuddin Noor dengan berduet dengan Bapak dr Bahrun Abbas sebagai Pj Sekretaris Daerahnya membuat saya berkeyakinan bahwa masalah ini bisa terselesaikan dengan catatan focus dan tidak ambil kesempatan dalam kepentingan pribadi demi Seruyan lebih baik.(*)

3 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments