Tampak Ketua DPRD Seruyan saat menemui warga terkait dugaan pencemaran sungai Pukun.
BERITASERUYAN.COM– Sejumlah warga di Desa Pematang Limau, Kecamatan Seruyan Hilir, yang terdiri dari Kepala Desa dan beberapa tokoh masyarakat setempat melapor kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seruyan, Zuli Eko Prasetyo terkait adanya dugaan pencemaran air sungai oleh limbah sawit dari Perkebunan Kelapa Sawit (PBS) sekitar.

Kepala Desa Pematang Limau, Syahroni mengatakan, bahwa warganya saat ini yang berada di bantaran tepi sungai di desa tersebut, seperti Sungai Pukun dan sekitarnya saat ini mengeluhkan terhadap kondisi air yang berbeda seperti biasanya, dan diduga sementara akibat adanya limbah sawit yang mangalir ke sungai tersebut.
Menyikapi hal ini, Ketua DPRD Seruyan, Zuli Eko Prasetyo langsung mendatangi warga setempat dan berdialog untuk meminta keterangan lebih lanjut terkait masalah ini.
“ Sebetulnya saya menerima laporan ini sudah beberapa waktu lalu namun hari ini saya baru bisa berdiskusi bersama warga setempat untuk meminta beberapa keterangan, selain itu juga kita akan cek kelapangan,” katanya kepada wartawan beritaseruyan.com, Sabtu (4/8).
Diungkapnya, berdasarkan keterangan warga setempat yang diterimanya, pencemaran limbah sawit tersebut yang paling parah terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Pukun, yang ada di desa tersebut. Sehingga menyebabkan beberapa ekosistem sungai saat ini terganggu habitatnya, seperti banyaknya ikan yang mati.
Selain itu juga dikatakannya, kondisi air saat ini juga keruh dan tidak nampak sehat lagi, sehingga warga yang bertempat tinggal di bantaran sungai yang sehari-harinya menggunakan air itu untuk konsumsi seperti untuk mandi, memasak, mencuci dan lain sebagainya saat ini banyak yang mengeluh dengan kondisi air yang demikian.
“  Kondisi ini tentunya sangat mengkhawatirkan, air tersebut jangan kan untuk diminum, digunakan untuk air mandi saja warga ada yang mengalami gatal-gatal, ini menandakan air di sungai itu sudah tidak sehat lagi, untuk langkah selanjutnya kita akan cek kelapangan,” terangnya.
Labih jauh diungkapnya, untuk dugaan sementara limbah yang mengalir di sungai tersebut berasal dari PBS perkebunan kelapa sawit yang ada di wilayah sekitar, yang merupakan cabang dari perusahaan besar Wilmar, seperti STP, RHS, dan KSI yang berinvestasi di Kabupaten Seruyan yang berjuluk Bumi Gawi Hatantiring. (Jib)
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments