BERITASERUYAN.COM- Polemik sisa anggaran beasiswa tahun 2020 yang sempat dilontarkan pihak Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Seruyan belum lama tadi sepertinya sudah menemui titik terang. pasalnya sisa anggaran tersebut digunakan pemerintah daerah untuk keperluan pemerintah serta penanganan covid-19 dan bencana banjir yang melanda dibeberapa kecamatan di Seruyan beberapa waktu lalu.
Kepala Badan Keuangan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Seruyan dr Bahrun Abbas mengungkapkan pada tahun 2020 lalu pemerintah daerah Kabupaten Seruyan menganggarkan dana sebesar Rp 8.326.318.000 dengan realisasi sebesar Rp 5.136.000.000 atau sebanyak 61,7 persen untuk 1.284 orang mahasiswa Seruyan yang mendapatkan bantuan beasiswa berprestasi dan mahasiswa kurang mampu.
Menurutnya, pada tahun 2020 lalu tentunya anggaran pemerintah daerah sangat tidak stabil, dimana adanya pandemi covid-19 ditambah bencana banjir yang melanda sejumlah Kecamatan di Kabupaten Seruyan yang tentunya membuat pemerintah daerah setempat harus turun langsung dalam memberikan bantuan kepada masyarakat.
Selain itu, kondisi pendapatan daerah khususnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Seruyan tahun 2020 hanya terealisasi sebesar Rp 70.357.788.483,82 atau 49,22 persen dari pagu anggaran pendapatan sebesar Rp 142.954.833.108,67 sehingga membuat kas pemerintah darah yang ada harus digunakan untuk membiayai belanja prioritas lainnya.” Kita tahu tahun 2020 awal mula bencana covid-19 dan Seruyan dilanda bencana banjir sehingga membuat keuangan daerah sangat tidak stabil,” ujarnya.
Lebih jauh diungkapkannya, pemerintah darah Kabupaten Seruyan akan terus memberikan perhatian dibidang pendidikan dan bidang lainnya, karena memang sudah kewajiban pemerintah daerah untuk terus menjaga stabilitas daerah baik itu ekonomi dan sebagainya. (Yg)
