PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran menegaskan, bahwa Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah panjang perjuangan mahasiswa Indonesia.

Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara Pelantikan, Focus Group Discussion (FGD) dan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) I DPD GMNI Kalteng di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Senin (15/9/2025).

Dalam sambutannya, Gubernur mengatakan, bahwa GMNI lahir dari rahim sejarah pergerakan nasional dengan menjadikan Marhaenisme sebagai landasan ideologis, berpihak pada rakyat kecil dan berkomitmen terhadap tegaknya kedaulatan bangsa.

“GMNI adalah organisasi yang telah melahirkan kader-kader bangsa yang kritis, militan dan berwawasan kebangsaan. Ia bukan sekadar organisasi kemahasiswaan, tapi warisan perjuangan yang membawa semangat kerakyatan dalam bingkai ke Indonesiaan,” ujar Agustiar.

Mengutip pesan Bung Karno, “Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia,” Agustiar menyampaikan, bahwa pesan tersebut sangat relevan dalam konteks kekinian.

GMNI, katanya, adalah representasi dari pemuda-pemudi yang dimaksud oleh Bung Karno, mereka yang membawa perubahan dengan semangat nasionalisme dan keberpihakan pada rakyat.

Gubernur, juga menyoroti tantangan zaman yang semakin kompleks. Di tengah derasnya arus globalisasi, perkembangan teknologi serta perubahan sosial yang cepat, ia mengingatkan, agar GMNI tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan keadilan sosial.

“Mahasiswa harus tetap kritis, tetapi tidak kehilangan etika. Harus progresif, tetapi tidak tercerabut dari akar budaya bangsa. GMNI harus mampu menjadi jembatan antara idealisme dan kerja nyata,” tegasnya.

Dalam konteks pembangunan daerah, Agustiar menyampaikan, bahwa Pemerintah Provinsi Kalteng tidak bisa bekerja sendiri.

Ia berharap, organisasi seperti GMNI dapat menjadi mitra kritis sekaligus konstruktif dalam mengawal kebijakan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat, khususnya kaum marjinal.

Gubernur juga menyampaikan, komitmennya untuk mewujudkan Kalteng Berkah, Maju dan Bermartabat dengan semangat kearifan lokal dan nilai-nilai luhur masyarakat Dayak, menuju visi besar Indonesia Emas 2045.

Menutup sambutannya, Agustiar berpesan, kepada seluruh kader GMNI agar terus menjaga semangat juang dan menjadikan organisasi sebagai tempat belajar sekaligus mengabdi.

“Jangan hanya piawai berdiskusi di ruang akademik. Kalian harus bisa membumikan gagasan menjadi aksi nyata. Jadi lah penggerak perubahan yang ber-attitude baik, cerdas, berintegritas dan nasionalis,” pungkasnya. (Red/Adm)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments