BERITASERUYAN.COM- Dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Seruyan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seruyan adakan agenda rapat bersama Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kabupaten Seruyan dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Seruyan. Selasa (24/11).
Ketua DPRD Kabupaten Seruyan Zuli Eko Prasetyo menyampaikan, rapat ini bertujuan untuk mengetahui potensi apa saja yang dapat digali melalui sumber-sumber PAD yang ada di Kabupaten Seruyan.
Dijelaskannya, selain itu rapat ini juga bertujuan untuk mengetahui pemetaan data dari sumber-sumber PAD Kabupaten Seruyan dan langkah apa saja yang telah dilakukan pihak BPPRD dan pihak terkait lainnya dalam upaya memaksimalkan PAD Kabupaten Seruyan.
Menurutnya, potensi PAD Seruyan sangat banyak namun memang belum tergarap maksimal, maka dari itu dengan adanya pertemuan ini diharapkan bisa meningkatkan sumber pendapatan PAD Seruyan kedepan.
Sementara itu, Kepala BPPRD Kabupaten Seruyan Sukardi mengatakan, kondisi realisasi pendapatan daerah tahun 2020 masih diangka 43 % dalam artian masih ada sekitar 57 % yang belum terealisasi.
Sukardi juga menjelaskan, walaupun masih dalam masa pandemi covid-19 pihaknya tetap berupaya semaksimal mungkin dalam hal menggali potensi dari sumber-sumber PAD untuk memaksimalkan PAD Kabupaten Seruyan di tahun 2020 dan 2021.
“Beberapa upaya yang dilakukan diantaranya, kami membentuk tim khusus lapangan untuk menelusuri serta melakukan tagihan pajak kepada perusahaan-perusahaan yang ada di kabupaten Seruyan”. Ungkapnya.
Menurutnya, kandala saat ini mengapa PAD Kabupaten Seruyan tidak maksimal, dikarenakan masih banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang ada di kabupaten seruyan yang masih keberatan dan belum bisa membayar pajak perusahaan.
“Selain itu, kandala lainnya adalah dari perusahaan yang sudak aktif namun masih ada beberapa perusahaan yang memberikan laporan tetapi tidak realistis”.Pungkasnya.
“Untuk itu kedepannya pihaknya akan mengkroscek data-data dan melakukan kajian ulang di perusahaan tersebut demi menggali potensi PAD,” ujarnya. (jib)