BERITASERUYAN.COM- Merupakan suatu kesempatan yang elok bagi awak media Beritaseruyan.com saat berkesempatan untuk bertemu dengan H Akhmad Pajriannor atau kerap disapa H Pajri di kediamannya di Pembuang Hulu, Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan beberapa waktu yang lalu.
H Pajri lahir pada 25 September 1972. Putera asli Pembuang Hulu ini merupakan salah seorang pengusaha yang sukses di sektor konstruksi, perkebunan kelapa sawit, serta jasa angkutan. Menarik untuk mengetahui apa orientasi politiknya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Seruyan tahun 2024 mendatang.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Seruyan itu menyatakan, bahwa dirinya siap untuk berkontestasi dalam Pilkada Seruyan tahun 2024 mendatang, baik secara batin, fisik, maupun finansial.
“Banyak masyarakat kita di Bumi Gawi Hatantiring ini memerlukan sosok pemimpin yang mampu mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang berdampak di sektor perekonomian, sosial, maupun budaya masyarakat kita. Oleh karena itu, secara pribadi saya merasa terpanggil untuk mengabdi kepada masyarakat kita,” katanya, Senin (31/7).
Pada kesempatan yang sama, Ia berpendapat, bahwa untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang memihak kepada masyarakat tentunya diperlukan birokrasi yang sehat, tujuannya agar semua kebijakan tersebut berbadan hukum yang jelas sebelum direalisasikan.
“Kita perlu birokrasi yang sehat untuk merealisasikan kebijakan tersebut. Tentu saja harus berbadan hukum yang jelas. Kita dapat melihat, saat ini banyak kebijakan-kebijakan yang tidak memihak kepada masyarakat. Perlu diketahui, salah satu penyebabnya adalah birokrasi yang tidak sehat,” ujarnya.
Lelaki yang hidup di lingkungan keluarga pendidik yang sangat disiplin terhadap waktu serta pola mendidik yang ketat itu menjelaskan, apabila dirinya diberikan mandat oleh masyarakat, maka Ia akan menyelesaikan masalah-masalah pengangguran yang ada di Kabupaten Seruyan.
“Banyak juga masyarakat kita yang mengeluh karena tidak dapat bekerja di perkebunan kelapa sawit yang ada di daerah kita, padahal tingkat pendidikan mereka relatif tinggi. Apa masalahnya? Maka, saya dapat menyimpulkan bahwa sumber masalah ini ada pada buruknya relasi antara pemerintah dengan pihak perusahaan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ia berharap, jalan menuju Seruyan I tersebut akan dipermudah serta mendapat dukungan dari masyarakat Kabupaten Seruyan yang resah dan menginginkan perubahan di tubuh pimpinan daerah maupun pemerintahan yang saat ini dinilai belum sesuai dengan mandat masyarakat. (Ys)