BERITASERUYAN.COM- Angka pengangguran di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah relatif stagnan tiga tahun belakangan ini.
Data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) Seruyan, angka pengangguran per tahun 2020 berjumlah 4.281 jiwa kemudian tahun 2020 mengalami kenaikan menjadi 4.792 jiwa dan pada tahun 2022 turun sedikit menjadi 4.652 jiwa. Ini menunjukan bahwa upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan dalam menciptakan lapangan pekerjaan, terbilang lemah.
Terkait hal itu, Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan Bambang Yantoko mengimbau, Pemkab Seruyan harus mampu menekan angka pengangguran itu.
“Pemkab Seruyan bisa membuat kesepakatan dengan perusahaan-perusahaan yang ada. Contoh perkebunan kelapa sawit. Dalam perjanjiannya, akan selalu ada kesepakatan untuk menyerah tenaga kerja asli daerah,” kata Bambang, Kamis (9/3).
Menurut dia, Pemkab Seruyan hanya perlu mengundang pihak perusahaan yang ada dan membuat komitmen dan kesepakatan, karena masalah pengangguran tersebut masalah yang harus dientaskan bersama-sama.
“Undang saja mereka. Kita gelar rapat bersama agar mereka tahu bahwa angka pengangguran di Bumi Gawi Hatantiring ini masih tinggi dan harus segera ditekan. Apabila tidak, pemerintahan yang ada akan dipertanyakan kredibilitasnya,” Pungkas politisi Partai Golkar itu. (Ys)