PENULIS : HENDRI EDITIA (Direktur Media beritaseruyan.com)
Perjalanan Hidup seseorang yang sudah mencapai karier sukses tidak seperti yang bisa kita lihat seperti saat ini ketika seseorang bisa mencapai karier keemasannya. Namun siapa sangka perjalanan hidup Zuli Eko Prasetyo juga tidak kalah pelik sebelum menjadi Ketua DPRD Seruyan periode 2019-2024.
MODAL NEKAT, kata-kata itulah yang dilontarkan Zuli Eko Prasetyo ketika ditanyakan terkait perjalanan hidupnya di Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan Provinsi Kalimantan Tengah, tahun 2007 dirinya memutuskan untuk meninggalkan kampung halamannya yakni Magelang Jawa Tengah. Keputusan itu diambilnya ketika mempersunting sang kekasihnya yang berasal dari Kuala Pembuang.
Dalam keadaan super sulit itu, pria yang akrab disapa Eko tersebut, nikah dengan kantong kosong, bahkan dirinya mengaku untuk menikah harus meminta tolong sama teman akrabnya di Yogyakarta yang baru saja lulus Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan meminjam dana di bank dengan jaminan Surat Keputusan (SK) CPNS teman dekatnya.” Dia teman akrab saya dan mau membantu saat itu,” tegasnya.
Setelah menikah, kehidupannya tentu tidak berjalan mulus, pada saat itu dirinya harus menjadi petani dengan menanam sayur mayur dan juga bibit pohon sengon dan dijual untuk keperluan hidup sehari-hari.” Saya dulu kerap ngutang di warung untuk keperluan sehari-hari,” ungkapnya.
Aktivitasnya sebagai petani berlangsung hingga tiga tahun, dan pada tahun 2010 dirinya berpikir keras untuk merubah hidup menjadi lebih baik dan memperluas jaringan dan akhirnya dirinya memutuskan untuk ikut berkecipung di dunia jurnalistik, dimana pada saat itu dirinya bergabung di salah satu media di Kalteng dan dengan profesinya itu dirinya bisa menyalurkan bakatnya yang suka dengan dunia politik, dan pada tahun 2013 dirinya memutuskan untuk terlibat pada pelaksanaan pemilihan kepala dan wakil kepada daerah Seruyan dan pada saat itu dirinya ikut bersama-sama tim pemenangan Sudarsono dan Yulhaidir untuk berjuang melawan H Ahmad Ruswandi-H Sutrisno dan pada saat itu pasangan Sudarsono-Yulhaidir berhasil memenangkan pesta demokrasi di Seruyan.
Pada saat itu, dirinya mulai merintis karier dengan membuka jaringan untuk berkomunikasi dengan sejumlah masyarakat, waktu berlalu, akhirnya pada 2018 kemarin Yulhaidir kembali maju dengan berpasangan dengan Hj Iswanti dan berhasil memperoleh kemenangan dengan modal kerja keras dan dekat dengan pimpinan Kabupaten Seruyan, dirinya memberanikan diri menjadi calon anggota legislative daerah pemilihan (Dapil) I dan berhasil menang dan diberikan kepercayaan dari PDI Perjuangan menjadi Ketua DPRD Seruyan.
Menurutnya, keberhasilan yang sudah diraihnya ini, tentunya tidak semudah yang dilihat orang lain, bahkan pada awal merintis di Kuala Pembuang kehidupan perekonomian keluarganya cukup sulit namun karena tekad dan kerja keras maka kesuksesan bisa diraihnya saat ini.” Saya ingin jabatan saya ini sebagai media untuk membantu masyarakat Seruyan,” ungkapnya. (*)