BERITASERUYAN.COM- Pada tahun 2022 lalu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan menggelar pasar murah di Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah dengan tujuan membantu daya beli masyarakat dan upaya pemerintah menyeimbangkan harga sembako di pasar yang relatif meningkat.
Namun demikian, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Seruyan Primerman mengatakan,, pasar murah yang digelar tahun lalu itu justru menyebabkan Pemkab Seruyan mengalami inflasi.
“Terjadi permintaan yang tinggi dari masyarakat, sehingga hal itu menyebabkan ketidakseimbangan. Oleh karena itu, kami akan melakukan rapat koordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemedag) dan instansi terkait untuk membahas inflasi ini. Itu mengapa, Pemkab Seruyan akan mempertimbangkan kembali wacana pasar murah,” katanya, Rabu (15/3).
Diketahui tahun lalu Presiden RI Ir Joko Widodo menganggarkan Dana Alokasi Umum (DAU) sebanyak dua (2) persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan untuk pasar murah ini saja, pemerintah menganggarkan Rp 4,7 miliar. Itulah sebabnya, Pemkab Seruyan memberikan subsidi sebesar 50 persen.
“Jadi, kepastian apakah kegiatan pasar murah itu akan diadakan atau tidak, kita tunggu hasil rapat koordinasi dengan pemerintah pusat dan instansi terkait. Harapannya hasil rapat ini akan membantu masyarakat di Bumi Gawi Hatantiring,” tambahnya. (Ys)