BERITASERUYAN. COM- Gelombang keluhan datang dari petani di Desa Lanpasa, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan. Mereka menuding aktivitas replanting (peremajaan tanaman sawit) yang dilakukan oleh PT Agro Indomas memicu maraknya serangan hama kumbang tanduk yang kini merusak kebun warga.
Aliansyah, salah satu petani sekaligus anggota DPRD Seruyan Dapil II, mengungkapkan bahwa serangan hama tersebut sudah menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat. “Desa Lanpasa berbatasan langsung dengan areal PT Agro Indomas. Sejak perusahaan melakukan replanting, hama kumbang tanduk menyerang kebun warga. Tapi sampai sekarang belum ada langkah serius dari pihak perusahaan,” ujarnya dengan nada kecewa.
Menurutnya, warga kesulitan mencari solusi karena tidak ada kejelasan dari pihak perusahaan. “Kami mau mengadu pun bingung, ke desa tidak tahu, ke perusahaan juga sulit. Saya sempat menghubungi pihak CSR, tapi tidak direspons dgn serius. Baru setelah saya bertekemunikasi langsung dengan pimpinan, mereka mulai mendata. Namun pendataan itu pun tidak transparan, seolah hanya untuk formalitas,” jelasnya.
Lebih lanjut, Aliansyah mengungkapkan bahwa pihak perusahaan memang berjanji memberikan kompensasi atas tanaman warga yang rusak. “Mereka bilang akan mengganti sawit yang rusak, dan beberapa hari lalu memang ada pembayaran. Tapi prosesnya tidak jelas, tidak ada nota kesepakatan antara petani dan perusahaan. Pembayaran juga dilakukan tidak serentak hari ini lima orang, besok 6, kemudin 2 orang dan banyak yang belum dibayar,” katanya.
Ia menegaskan bahwa kompensasi semestinya disepakati bersama agar tidak merugikan masyarakat. “Kalau tidak ada kesepakatan tertulis, itu namanya pembodohan terhadap petani. Saya pribadi tidak mau menerima uang itu sebelum semuanya jelas,” tegasnya.
Selain menyoroti sikap perusahaan, Aliansyah juga menyesalkan kurangnya
Pengawasaan dinas terkait sebelum di keluarkan AMDAL benar ² mengkaji dampak dari sistem replanting, kita masyarakat tidak menolak replanting krn itu hak perusahaan yang kita inginkan sistem replanting yang tidak membawa dampak buruk untuk lingkungan termasuk kebun masyarakat
Diketahui, kegiatan replanting oleh PT Agro Indomas mulai di lakukan sejak Februari 2024. Pihak perusahaan dikabarkan menawarkan kompensasi sebesar Rp500 ribu untuk setiap pokok sawit yang mati dan Rp 60 ribu untuk yang rusak. Yang sudah di.lakukqn di desa terawan..Namun, hingga kini, Desa lanpasa banyak warga yang menilai proses tersebut belum adil dan tidak transparan dan kesepakatan bersama. (R1)






