Ketua PCNU Barito Utara, H. Alpiansyah, S.Ag., menegaskan peran vital Muslimat NU sebagai penjaga mata rantai keilmuan dan benteng utama dalam mempertahankan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Ia menyebut ibu-ibu Muslimat memiliki peran terbesar dalam membentuk generasi agar mengenal Aswaja di tengah derasnya arus globalisasi. Muslimat NU adalah garda terdepan yang memastikan tradisi toleransi, keseimbangan (tawazun), dan moderasi Islam Nusantara tetap kokoh.
Alpiansyah juga menekankan pentingnya kemandirian umat, khususnya di bidang ekonomi dan sosial. Muslimat NU telah membuktikan bahwa perempuan adalah arsitek utama kemandirian keluarga dan penggerak roda perekonomian mikro. Kemandirian ini perlu ditingkatkan secara menyeluruh, mencakup aspek pengetahuan, sikap, prinsip, dan ibadah, agar Muslimat NU menjadi motor kesejahteraan masyarakat luas.
Selain itu, ia berharap Konfercab ke-9 dapat melahirkan inovasi-inovasi baru, terutama dalam penguatan kesejahteraan keluarga berbasis kearifan lokal. Alpiansyah meminta setiap unit Muslimat menjadi pusat kegiatan yang mampu memperkuat masyarakat di tingkat bawah.
Dari upaya-upaya tersebut, diharapkan lahir kader-kader perempuan yang tangguh dan profesional, yang pada akhirnya mampu menjadi tulang punggung pembangunan umat. Hal ini merupakan peran besar Muslimat NU yang harus terus dipertahankan dan diperkuat.(Red/Adm)







