BERITASERUYAAN.COM- Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 2025, para peternak sapi di Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, menghadapi tantangan penurunan permintaan hewan kurban. Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, minat masyarakat untuk membeli sapi kurban dilaporkan menurun signifikan.
Heri, seorang peternak sapi di Desa Pematang Kambat, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, mengungkapkan bahwa tren penurunan permintaan sudah mulai terasa sejak tahun lalu. Saat ini, ia hanya menyediakan enam ekor sapi di kandangnya, yang diperuntukkan sebagai contoh bagi calon pembeli.
“Tahun ini saya hanya menyediakan enam ekor sapi saja, itu pun hanya sebagai contoh. Harga bervariasi dari Rp18 juta sampai Rp25 juta,” ujar Heri saat ditemui pada Senin (19/5).
Ia menjelaskan bahwa pada tahun lalu, banyak warga yang memilih tidak berkurban atau membeli hewan dari luar daerah. Hal ini berdampak pada turunnya volume penjualan sapi lokal di wilayah tersebut.
Sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi pasar yang berubah, Heri kini menerapkan sistem pre-order atau pemesanan terlebih dahulu. Menurutnya, langkah ini lebih efektif untuk menyesuaikan ketersediaan sapi dengan kebutuhan spesifik pembeli.
“Siapa yang minat, kami carikan sapinya sesuai kebutuhan. Yang ada di kandang sekarang hanya contoh,” terangnya.
Jenis sapi yang disediakan Heri meliputi Sapi Madura, Sapi Bali, serta sapi hasil persilangan seperti Sapi Kisar Madura dan Sapi Kisar Bali. Harga sapi ditentukan berdasarkan ukuran dan jenis, dengan batas tertinggi mencapai Rp25 juta per ekor.
Dengan sistem baru ini, Heri berharap dapat tetap mempertahankan keberlanjutan usahanya meskipun di tengah menurunnya daya beli masyarakat menjelang Iduladha. Ia juga menilai bahwa fleksibilitas dalam sistem penjualan kini menjadi kunci untuk bertahan di tengah perubahan perilaku konsumen. (WD)