BERITASERUYAN.COM- Bupati Seruyan, Ahmad Selanorwanda, menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Seruyan bersikap netral dalam menangani konflik antara masyarakat dan investor, khususnya di wilayah perkebunan kelapa sawit yang tengah memanas. Hal ini disampaikan saat dirinya memimpin rapat mediasi penanganan konflik sosial pada Kamis (15/5), didampingi Kapolres Seruyan, AKBP Han’s Itta P.
Dalam keterangannya, Bupati menyatakan bahwa pemerintah hadir sebagai penengah, dengan tujuan memastikan penyelesaian konflik berjalan damai serta hak semua pihak terpenuhi secara adil. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara perlindungan terhadap hak masyarakat dan keberlanjutan investasi yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Menurutnya, konflik sosial seperti yang terjadi saat ini merupakan dinamika yang wajar dalam masyarakat. Namun, ia menekankan bahwa penyelesaiannya harus ditempuh melalui jalur mediasi, bukan kekerasan. Pemerintah daerah, lanjutnya, akan terus hadir dalam setiap tahapan penyelesaian sebagai fasilitator sekaligus penjamin keadilan.
Isu kebun plasma yang kerap menjadi pemicu ketegangan antara warga dan perusahaan juga menjadi perhatian Bupati. Ia menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen penuh untuk mengawal hak masyarakat atas lahan plasma sebesar 20 persen dari lahan inti milik perusahaan. Menurutnya, hak atas plasma merupakan bagian penting dari kesejahteraan masyarakat dan wajib diperjuangkan hingga benar-benar terealisasi.
Menanggapi insiden pembakaran yang terjadi baru-baru ini, Bupati menyerahkan sepenuhnya proses penanganan kasus tersebut kepada aparat penegak hukum jika memang ditemukan unsur pidana di dalamnya.
Sementara itu, Camat Seruyan Tengah, Ramiah, memberikan klarifikasi terkait situasi di wilayah PT Agro Karya Prima Lestari (AKPL). Ia menjelaskan bahwa konflik yang terjadi tidak berkaitan dengan persoalan plasma. Ramiah menyebutkan bahwa skema plasma di AKPL telah disepakati sejak 27 April 2025, dan saat ini tinggal menunggu proses pembentukan koperasi pengelola sebagai langkah lanjutannya.
Ia juga menambahkan bahwa pelaku pembakaran bukan berasal dari warga desa setempat. Karena itu, Ramiah mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga kondisi agar tetap kondusif. (WD)