BERITASERUYAN.COM – PULANG PISAU – Dalam rapat paripurna yang digelar oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pulang Pisau pada Senin (28/4/2025), satu topik penting mengemuka di tengah pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pulang Pisau 2025–2029 : penanggulangan stunting.

Meski agenda utama rapat adalah penyampaian pandangan fraksi-fraksi terhadap Rancangan Awal RPJMD dan persetujuan perubahan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Isu stunting yang telah menjadi ancaman serius bagi generasi muda Indonesia, tak luput dari perhatian.

Ketua DPRD Pulang Pisau Tendean Indra Bella, menegaskan pentingnya pengintegrasian program penanggulangan stunting dalam RPJMD yang akan datang.

“Stunting adalah permasalahan yang tidak hanya berdampak pada fisik anak, tetapi juga menghambat potensi pembangunan jangka panjang daerah ini. Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau perlu memiliki strategi yang lebih konkret dan terukur untuk menanggulangi masalah ini,” ujar Tendean, yang juga politisi Golkar, dengan tegas.

Fraksi-fraksi yang hadir dalam rapat paripurna turut memberikan dukungan kuat terhadap program prioritas yang dapat mengurangi angka stunting di Pulang Pisau. Di antaranya, Fraksi PDI Perjuangan menyoroti pentingnya kerjasama lintas sektor untuk mengoptimalkan pemberian nutrisi sejak dini, sedangkan Fraksi Nasdem-Garindra mengusulkan peningkatan layanan kesehatan untuk ibu hamil dan balita yang selama ini dianggap sebagai kelompok paling rentan.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Pulang Pisau, H Ahmad Rifa’i, menyatakan komitmennya untuk memasukkan program stunting sebagai fokus utama dalam RPJMD yang akan dibahas lebih lanjut. “Kita tak bisa membiarkan stunting merusak masa depan anak-anak kita. Ini adalah tanggung jawab bersama, dan kami berharap melalui perubahan-perubahan kebijakan, kita bisa mempercepat penurunan prevalensi stunting,” ujar Bupati yang didampingi para asisten dan kepala perangkat daerah

Isu stunting semakin relevan mengingat. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) terbaru menunjukkan bahwa masalah gizi buruk dan kekurangan gizi di sejumlah daerah, termasuk Pulang Pisau, masih menjadi momok yang menghantui.

Program yang ditawarkan di RPJMD 2025–2029 diharapkan dapat menurunkan angka stunting secara signifikan, dengan strategi holistik yang melibatkan pendidikan, pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan gizi.

Dengan adanya dukungan kuat dari seluruh fraksi di DPRD, rapat ini menjadi titik balik untuk memprioritaskan penyelesaian masalah stunting dalam rencana pembangunan daerah, yang diharapkan bisa berdampak langsung bagi masa depan anak-anak Pulang Pisau.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments