BERITASERUYAN.COM- Ketua Fraksi PAN Hanura DPRD Seruyan, Bejo Riyanto, akhirnya angkat bicara terkait ketidakhadiran sejumlah anggota dewan dalam beberapa agenda penting. Menepis berbagai spekulasi, ia menegaskan bahwa absennya anggota dewan bukan sekadar ketidakhadiran biasa, melainkan bentuk sikap politik yang harus dipahami dengan lebih mendalam. Menurutnya, ada dinamika yang lebih kompleks di balik situasi ini, terutama dalam hubungan antara legislatif dan eksekutif.
Dalam beberapa rapat DPRD Seruyan terakhir, hanya Fraksi Partai Golkar dan Fraksi Gerakan Indonesia Raya Adil Sejahtera yang konsisten hadir. Hal ini memunculkan pertanyaan mengenai soliditas di dalam tubuh DPRD serta kemungkinan adanya friksi politik yang lebih besar. Namun, Bejo menegaskan bahwa anggapan tersebut hanyalah asumsi dari partai-partai pendukung pemerintah. Ia menyebut bahwa ketidakhadiran anggota fraksinya bukan tanpa alasan, melainkan sebagai bentuk protes terhadap cara kerja eksekutif yang dinilai kurang melibatkan legislatif dalam pengambilan kebijakan.
Bejo menyoroti pentingnya sinergi antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif dalam menjalankan pemerintahan yang baik. Ia menegaskan bahwa jika eksekutif terus memaksakan kebijakan tanpa membuka ruang komunikasi dengan legislatif, maka pemerintahan tidak akan berjalan optimal. Hal ini, menurutnya, harus menjadi perhatian bersama agar kebijakan yang diambil benar-benar berorientasi pada kepentingan rakyat, bukan kepentingan segelintir pihak.
Tak hanya itu, Bejo juga mempertanyakan sejauh mana kepala daerah yang baru telah berkomunikasi dengan legislatif mengenai kebijakan-kebijakan yang akan diterapkan. Ia mengingatkan adanya potensi bahwa eksekutif mencoba menggunakan pengaruh tertentu untuk meloloskan kebijakan tanpa pertimbangan yang matang dari legislatif. Jika hal ini benar terjadi, maka sistem check and balance yang seharusnya dijalankan oleh DPRD menjadi terganggu.
Selain itu, Bejo turut menyoroti fenomena menarik terkait sejumlah anggota dewan yang sebelumnya jarang terlihat dalam rapat, namun kini tiba-tiba tampak begitu aktif. Ia menilai perubahan sikap ini menimbulkan pertanyaan besar tentang adanya faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi dinamika politik di DPRD Seruyan. Menurutnya, transparansi dan keterbukaan menjadi kunci untuk memahami apa yang sebenarnya tengah terjadi di balik layar.
Sebagai penutup, Bejo Riyanto mengajak seluruh pihak untuk tetap memegang teguh aturan dan tata tertib DPRD Seruyan. Ia menekankan pentingnya menjaga etika politik serta menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan transparan. Ia berharap semua pihak dapat bekerja sama demi kepentingan masyarakat, bukan hanya untuk kepentingan kelompok tertentu. (R1)