BERITASERUYAN.COM- Pemerintah Kabupaten Katingan kembali melaksanakan kegiatan penyusunan arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) tahap II di Aula Media Center Diskominfostandi Kabupaten Katingan secara daring, yaitu melalui platform Sistem Informasi Arsitektur SPBE versi 2 (SIA SPBE V2). Acara ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah daerah dalam memperkuat tata kelola pemerintahan yang lebih efisien, transparan, dan terintegrasi, sesuai dengan visi implementasi SPBE di seluruh Indonesia. Senin (30/09/2024)
Kegiatan yang berlangsung secara daring tersebut dihadiri oleh perwakilan dari berbagai dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Katingan. Dalam sambutannya, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kabupaten Katingan Wim menekankan pentingnya penyusunan arsitektur SPBE sebagai pondasi untuk mewujudkan layanan pemerintahan yang modern dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Selain itu, Wim juga menyoroti manfaat SPBE dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. “Melalui sistem yang terintegrasi, kita dapat memberikan layanan publik yang lebih cepat dan lebih baik. Hal ini juga akan mengurangi tumpang tindih data dan meningkatkan sinergi antar lembaga di pemerintahan Kabupaten Katingan,” tambahnya.
Selanjutnya Narasumber juga menjelaskan bahwa tidak semua proses harus diubah dari awal. Perbaikan dilakukan hanya pada bagian-bagian yang diperlukan, tanpa harus mengulang seluruh proses dari awal. Hal ini serupa dengan perbaikan dalam laporan skripsi yang hanya fokus pada bagian tertentu yang membutuhkan revisi. “Dalam penyusunan arsitektur, jika ada modul baru pada aplikasi, maka hanya bagian proses bisnis yang relevan yang diperbaiki,” tambahnya.
Selain itu, disebutkan bahwa pengembangan aplikasi baru atau penambahan modul dapat mengubah alur proses bisnis yang awalnya manual menjadi berbasis elektronik. Perubahan ini, menurut narasumber, harus diikuti dengan penyesuaian pada domain arsitektur yang terkait, seperti data dan layanan yang dihasilkan oleh aplikasi.”Ketika proses bisnis yang awalnya manual diubah menjadi berbasis aplikasi, alurnya juga akan berubah, sehingga inovasi harus dilakukan,” tutupnya.
Tahap II penyusunan arsitektur SPBE ini diharapkan mampu menjadi dasar yang kuat bagi Kabupaten Katingan dalam menerapkan sistem pemerintahan berbasis elektronik yang sesuai dengan standar nasional. Dengan tahapan yang terus berlanjut, Kabupaten Katingan diharapkan dapat menjadi contoh penerapan SPBE yang sukses di tingkat daerah. (R1)