BERITASERUYAN.COM– Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau melalui Dinas P3AP2KB Pulang Pisau menggelar Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Petunjuk Pelaksanaan Intervensi Spesifik Bagi Perangkat Daerah sebagai Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) di Kabupaten Pulang Pisau.
Kegiatan Rapat dan Sosialisasi tersebut diselenggarakan di Aula Banama Tingang Kantor Bupati Pulang Pisau, Selasa (24/09/2024).
Dalam sambutan Pj Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani yang di bacakan Sekda Kabupaten Pulang Pisau Tony Harisinta menyampaikan kerja kolaborasi adalah kunci, karena intervensi percepatan penurunan stunting, baik itu intervensi gizi spesifik maupun intervensi gizi sensitif, merupakan bagian program/kegiatan pada perangkat daerah sesuai dengan tupoksinya masing-masing.
Bahkan Pemerintah Pusat sampai Pemerintahan Desa juga memiliki berbagai program/kegiatan yang terkait penurunan stunting.
“Maka oleh karena itu hari ini saya kembali mengajak semua yang hadir hari ini agar kita kembali komitmen untuk kerja kolaborasi menurunkan bahkan mencegah stunting di Kabupaten Pulang Pisau.,” ucapnya.
Sekda mengatakan pada triwulan I tahun 2024 lalu telah melaksanakan intervensi gizi spesifik ke 40 Desa/Kelurahan locus stunting dengan melibatkan semua OPD melalui DWP OPD sebagai BAAS yang berlangsung 14 hari dan Satu bulan lamanya intervensi, sehingga tidak sampai menurunkan angka stunting.
Dengan Hal tersebut Sekda mengatakan melalui anggaran perubahan 2024 sesuai dengan tujuan utama untuk menurunkan stunting, akan dilakukan kegiatan sosialisasi agar para pelaksana yaitu 30 DWP OPD, 8 Kecamatan dan 40 Desa/Kelurahan bisa mengetahui yang harus di lakukan dilapangan dan dapat saling bekerja sama.
“Untuk pelaksanaan intervensi gizi spesifik ini sasaran kita adalah keluarga yang memiliki baduta/balita resiko stunting sebanyak 591 baduta/balita dengan di berikan makanan tambahan gizi seimbang selama 90 hari,” lanjutnya.
Tony Harisinta melanjutkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 adalah 24%, Sekda berharap hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) tahun 2024 lebih baik lagi yaitu dapat lebih rendah lagi kalo perlu 14% sesuai target maka perlu dipastikan bahwa baduta/balita sehat saat dilaksanakannya survey tersebut.
“Seluruh unsur yang tergabung dalam tim percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa/Kelurahan dapat mendampingi serta mengawal pelaksanaan SSGI 2024,” tambahnya. (dir)