BERITASERUYAN.COM— Ratusan warga dari berbagai desa di Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan turun ke lokasi perusahaan PT Bangun Jaya Alam Permai (BJAP) di Desa Sukamandang, Kecamatan Seruyan Tengah melakukan aksi Kamis (6/7) guna menuntut hak mereka yang selama ini tidak dijalankan oleh perusahaan yaitu, 20 persen plasma di dalam Hak Guna Usaha (HGU).
Dari data yang dihimpun oleh awak media Beritaseruyan.com, aksi yang dilakukan hari ini merupakan rentetan dari aksi panen massal yang dilakukan sekelompok warga Desa Suka Mandang pada tanggal 16 Juni 2023 lalu sebagai bentuk protes mereka, karena PT BJAP selama ini dinilai tidak peduli dengan nasib desa binaannya itu.
Ratusan warga yang berasal dari Desa Teluk Bayur, Desa Gantung Pengayuh, Desa Derawa, Desa Ayawan, Desa Durian Tunggal, Desa Tumbang Bai, Desa Bukit Buluh, Desa Rantau Pulut, dan Desa Tangga Batu yang kemudian bersepakat melakukan aksi lanjutan yang dilaksanakan pada hari ini, Kamis (6/7).
Warga menggelar aksi tersebut dengan menghadang rombongan PT BJAP yang dikawal oleh pihak kepolisian. Situasi semakin memanas ketika pihak kepolisian mencoba mengamankan situasi massa yang melaksanakan aksi.
Kericuhan pun tidak terhindarkan. Bahkan dari dalam video yang beredar, tampak warga mencoba menerobos barisan pertahanan kepolisian. Akan tetapi, pihak warga tidak berhasil bertemu dengan rombongan yang sudah lebih dulu diselamatkan dengan dibawa ke kantor PT BJAP.
Melihat hal tersebut, pihak warga merasa dikecewakan sehingga situasi kembali memanas. Warga beramai-ramai menghancurkan sejumlah fasilitas, seperti mobil dan bus yang sebelumnya digunakan untuk membawa rombongan perusahaan. Tak sampai di situ, setelah itu ratusan warga kemudian berduyun-duyun pergi ke pabrik PT BJAP II dan kantor pusat. Ratusan warga pun akhirnya melempari kantor pusat PT BJAP serta merusak mobil dinas Kepala Polres (Kapolres) Seruyan AKBP Ampi Mesias Von Bulow, S.I.K, M.H. yang terparkir.
Salah seorang informan Beritaseruyan.com yang berada di lapangan mengatakan, saat ini situasi belum kondusif. Sejumlah aparat kepolisian masih berjaga-jaga di lokasi PT BJAP yang dianggap rawan.
“Benar. Informasinya aksi ini merupakan bentuk kekecewaan warga terhadap PT BJAP. Aksi hari ini merupakan buntut dari aksi sebelumnya. Dan saat ini, situasi di lapangan sangat tidak kondusif. Kita berharap, agar pihak perusahaan mau memenuhi tuntutan warga. Untuk diketahui bersama, PT BJAP ini kerap bermasalah dengan warga,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan oleh Beritaseruyan.com, awak media belum dapat terhubung dengan Kapolres Seruyan yang berada di lapangan. (Ys)
