Nama Penulis : Erinna Sabila Shoulina Mahasiswa Semester 4 S1 Psikologi di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Domisili          : Sampit Kalimantan Tengah
Apa sih self harm itu? Perilaku melukai diri sendiri atau self-harm adalah bentuk suatu perilaku yang dilakukan untuk mengatasi tekanan emosional atau rasa sakit yang dialami dengan cara menyakiti diri sendiri tanpa bermaksud untuk melakukan bunuh diri (Jenny, 2016; Klonsky dkk., 2011). Ada juga definisi lain mengenai self harm ini,definisi lain menyatakan bahwa Non-Suicidal Self-Injury (NSSI) adalah perilaku melukai diri sendiri yang disengaja, yang mengakitbatkan pendarahan, memar, dan rasa sakit yang bertujuan untuk merusak bagian tubuh secara ringan tanpa disertai niat untuk bunuh diri (American Psychiatric Association, 2013). Dapat kita simpulkan Dari kedua definisi tersebut, terdapat kesamaan di mana perilaku atau tindakan self-harm bukanlah perilaku yang bertujuan untuk mengakhiri hidup atau bunuh diri.
Apa saja jenis jenis dari self harm? Self harm sendiri ada terbagi menjadi dua yaitu perilaku self harm langsung dan tidak langsung. Yang tergolong dari perilaku self harm langsung seperti perilaku menyayat, menggigit, mengelupas, memotong, memasukkan sesuatu, membakar, memukul, mengencangkan, sedangkan yang termasuk dalam perilaku melukai-diri tidak langsung ialah perilaku makan terlalu banyak, penyalahgunaan obat, menolak perawatan medis (dalam Yates, 2004).
Mengapa bisa terjadi self harm? Remaja merupakan masa dimana individu mulai merasakan peralihan dari masa kanak kanak menuju masa dewasa. Pada saat masa inilah seseorang mulai beradaptasi dengan konflik kehidupan. Setiap manusia terlebih lagi pada rentan usia remaja tentunya pernah mengalami sebuah konflik atau masalah dan cara penyelesaian tiap remaja tentunya berbeda. Untuk sebagian remaja mereka memiliki kemampuan untuk mengatasi dan menyelesaikan setiap konflik atau permasalahan di dalam hidupnya dengan baik namun pada sebagian remaja lainnya mereka sulit untuk mengatasi dan menyelesaikan permasalahan yang ada di dalam hidupnya, dari ketidakmampuan tersebut dapat menyebabkan tekanan bagi remaja sehingga terjadi lah distress. Ketika remaja mengalami distres maka dapat menimbulkan emosi negatif. Pada saat remaja mengalami emosi negatif dan emosi tersebut tidak dapat diatasi dengan baik maka akan sulit untuk mengendalikan dirinya sehingga dapat melakukan hal-hal yang dapat menyakiti serta merugikan diri yang disebut dengan self harm.
Apa saja faktor penyebab dari self harm? Self harm terjadi karena adanya beberapa penyebab. Terdapat 4 faktor penyebab individu melakukan self harm antara lain
- Faktor Keluarga disebabkan oleh kurangnya role model atau contoh untuk mengekspresikan emosi pada masa kanak-kanak dan kurangnya komunikasi antar anggota
- Faktor Pengaruh biokimia pelaku self injury memiliki masalah khusus dalam sistem serotogenetik otak yang mengarah pada peningkatan impulsif dan agresi.
- Faktor Psikologis pelaku self injury merasakan kekuatan emosional yang tidak nyaman dan sulit untuk
- Faktor Kepribadian saat menghadapi masalah, individu dengan tipe kepribadian introvert lebih cenderung melakukan perilaku