BERITASERUYAN.COM- Seorang anak buah kapal (ABK) cumi yang melakukan persinggahan di Kuala Pembuang diduga terkena paparan virus korona atau Covid-19.
Juru bicara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan Penanganan Covid-19 Mahdiniansyah menjelaskan, dugaan tersebut bermula dari adanya laporan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kuala Pembuang bahwa ada seorang ABK cumi yang berobat ke rumah sakit setempat.
“Sekitar pukul 08:00 WIB kita dapat laporan, bahwa pasien tersebut memiliki gejala klinis yakni demam, pilek dan batuk. Lalu pihak RSUD langsung melakukan penelusuran terhadap riwayat perjalan pasien yang bersangkutan,” katanya di Kuala Pembuang, Rabu (18/3).
Dan setelah dilakukan penelusuran oleh pihak RSUD, ternyata ABK tersebut merupakan ABK yang berasal dari Jakarta yakni dari keberangkatan Pelabuhan Muara Dua, Jakarta Utara yang sedang melakukan perjalanan ke Kabupaten Seruyan.
ABK tersebut melakukan perjalanan laut mulai dari tanggal 6-18 Maret 2020. Namun, ditengah-tengah perjalanan, yang bersangkutan mengeluh sakit seperti demam, pilek dan batuk sekitar kurang lebih sudah 5 hari.
Melihat hal tersebut, teman-teman atau ABK lainnya yang ada di kapal tersebut langsung berinisiatif untuk membawa yang berangkutan ke RSUD Kuala Pembuang.
“Setelah dilakukan pemeriksaan dan melihat riwayat dari perjalanan ABK tersebut serta dengan munculnya pandemi Covid-19 ini tentu saja kecurigaan kita lebih banyak ke arah sana, lalu di RSUD kita lakukan langkah-langkah upaya penanganan seperti berupaya untuk menurunkan demam, dipasang infus serta dilakukan rontgen” ujarnya.
Menurutnya, dengan berdasarkan segala riwayat perjalanan, gejala, petunjuk teknis serta hal telah diberlakukan, pihaknya langsung merujuk pasien ke rumah sakit yang telah ditetapkan.
Seperti yang diketahui, untuk saat ini di Kalimantan Tengah sendiri terdapat tiga rumah sakit rujukan untuk penanganan masalah Covid-19 yakni RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangkaraya, RSUD Dr Murjani Sampit dan RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
“Pasien kita rujuk ke RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangkaraya, sebenarnya mereka tidak menolak, kalau untuk RSUD Dr Murjani Sampit itu dalam tahap rehabilitasi total, sedangkan untuk RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangkaraya pada awalnya menyebutkan bahwa kondisi sudah penuh, lalu kita dapat info kembali karena kemungkinan ada pasien yang sudah pulang mereka bisa menerima,” katanya.
Ia menjelaskan, untuk pasien sendiri datang ke Kabupaten Seruyan bersama dengan 4 orang temannya, dan 3 orang yang mengantarkan ke rumah sakit sedangkan satu lainnya tinggal di salah satu rumah penduduk.
Empat orang teman pasien tersebut sampai saat ini masih dalam tahap pengawasan dari pihak terkait, bahkan terhadap rumah penduduk yang menjadi tempat singgah dari salah satu temannya tersebut nantinya juga akan dilakukan penyemprotan disinpektan.
Sedangkan 4 orang lainnya yang merupakan teman dari pasien tersebut untuk sementara belum memiliki gejala yang sama, mereka sendiri sudah bersedia untuk dilakukan isolasi termasuk para petugas yang sebelumnya menangani pasien di UGD selama 2 minggu kedepan.
“Karena kita lebih baik melakukan sesuatu daripada tidak sama sekali, yang pastinya kita berharap semoga saja kasus ini bukan korona artinya semoga saja negatif,” harapnya.
Ia mengatakan, untuk saat ini pihaknya sama sekali belum bisa memastikan apakah pasien tersebut sudah positif atau belum, karena nantinya juga masih menunggu kabar atau informasi dari pihak RSUD rujukan.
Untuk saat ini, pihaknya menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Seruyan untuk jangan mudah terkecoh dengan informasi yang belum tentu kebenarannya, khususnya untuk masalah ini yang sudah ramai dibicarakan di media sosial. (YG)